Beragam Songket Langka Indonesia Dipamerkan di Museum Tekstil
Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bekerja sama dengan Himpunan Wastraprema menggelar pameran songket langka bertema ‘Songket Indonesia Beragam Tradisi dan Pesona’ di Museum Tekstil Jakarta, Jalan KS Tubun, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, mulai 26 Juni hingga 26 Juli 2024.
pameran ini merupakan sarana terbaik untuk memperkenalkan dan menarik minat generasi muda
Pameran yang menampilkan ragam songket dari berbagai wilayah di Indonesia ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-497 Kota Jakarta dan HUT ke-48 Museum Tekstil Jakarta dan Himpunan Wastraprema.
Songket yang dipamerkan merupakan koleksi Museum Tekstil Jakarta dan para kolektor di antaranya, Rumah Wastra Jo Seda, Koleksi Sri Sintasari (Neneng) Iskandar serta Aswin Wirjadi.
Disbud DKI Gelar Pameran Wastra di Museum TekstilWakil Ketua Harian Dekranasda Provinsi DKI Jakarta, Endang Lestari Joko Agus mengatakan, belum banyak masyarakat yang mengetahui ragam wastra tenun songket nusantara yang merupakan salah satu warisan budaya leluhur.
“Karena itu, pameran ini merupakan sarana terbaik untuk memperkenalkan dan menarik minat generasi muda untuk mencintai tenun,” ujar Endang, Kamis (27/6).
Ketua Umum Himpunan Wastraprema, Sri Sintasari Iskandar atau dikenal dengan Neneng Iskandar menyampaikan, wastra songket yang dipamerkan merupakan songket pilihan dari seluruh nusantara yang berasal dari sebagian besar pulau Sumatera, Kalimantan, Bali, Lombok, NTT, Sulawesi, Kepulauan Maluku serta Jawa.
“Songket adalah wastra mewah yang ditenun dengan menggunakan benang emas dan perak dengan cara disungkit. Teknik tenun songket dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
Neneng menjelaskan, wastra selalu hadir dalam kehidupan manusia dan memiliki peran penting terutama dalam ritual yang berhubungan dengan siklus kehidupan yang digunakan sebagai pelengkap upacara.
“Pameran yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun ini, sesuai dengan visi dan misi HWP memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi penerus mengenai beragam wastra sekaligus untuk melestarikan warisan leluhur bangsa,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Sri Kusumawati mengatakan, setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas tenun songket tersendiri sesuai dengan tradisi dan kepercayaan masyarakat setempat. Ia berharap wastra tenun Nusantara dengan berbagai motif dan pesona dapat tetap lestari.
“Melalui pameran ini dapat menumbuhkan aspirasi dan kecintaan terhadap wastra nusantara dalam upaya pelestariannya,” ucapnya.
Menjadi rangkaian dari pameran, Himpunan Wastraprema juga menyelengarakan bincang-bincang yang menampilkan pemerhati songket Minangkabau sekaligus Direktur Studio Wastra Pinankabu Nanda Wirawan yang juga sudah berhasil merevitalisasi songket Minangkabau yang telah punah.
Nanda yang sangat peduli dengan kebudayaaan Indonesia khususnya wastra songket juga melakukan penelitian mengenai songket Minangkabau yang punah ratuasan tahun lalu. Nanda akan tampil mengupas masalah songket Minangkabau dengan tema ‘Menapak Jejak Songket Minangkabau Canduang dan Muarolabuah’ pada 29 Juni 2024 di Auditorium Museum Tekstil Jakarta, serta dilakukan live streaming zoom dan melalui youtube Wastraprema. Nanda Wirawan juga akan membawa beberapa koleksi songket yang sudah punah ratusan tahun lalu.
Selain itu, tanggal 13 Juli 2024 akan digelar Wastra Bercerita yang membahas dibalik sehelai Wastra Songket dari kolektornya, dengan narasumber Rumah Wastra Jo Seda, Neneng Iskandar, Aswin Wirjadi serta Kepala Unit Pengelola Museum Seni Sri Kusumawati yang dapat disaksikan secara live streaming zoom dan Youtube Wastrapema. Kemudian workshop tanggal 23 dan 24 Juli 2024.